Rabu, 09 November 2011

Penyelundupan Kuda Laut Diekspor untuk Obat Kuat

Ilustrasi
TANGERANG, KOMPAS.com Populasi kuda laut terancam punah karena penangkapan yang dilakukan secara berlebihan. Tingginya permintaan dikarenakan jenis ikan dari genus Hippocampus dan famili Syngathidae yang hidup di laut itu dimanfaatkan sebagai obat pembangkit stamina dan mengatasi berbagai gangguan akibat melemahnya organ ginjal, vitalitas seksual, dan asma.
Demikian Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, dalam keterangannya tentang penggagalan upaya penyelundupan 14 kilogram kuda laut kering ekspor, Sabtu (Demikian Kepala Seksi Penindakan dan Penyelidikan Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, dalam keterangannya tentang penggagalan upaya penyelundupan 14 kilogram kuda laut kering ekspor, Sabtu (5/11/2011) kemarin.
Ekspor kuda laut kering yang digagalkan pengirimannya itu dengan tujuan Hongkong.
Seperti diberitakan, Kantor Bea dan Cukai Bandara Internasional Soekarno-Hatta menggagalkan upaya penyelundupan ekspor satwa yang dilindungi berupa kuda laut kering, Minggu (23/10/2011).
Paket kiriman dieastimasi sebanyak 11.200 ekor dengan perkiraan nilai barang Rp 280 juta itu akan diekspor. Menurut Gatot, hewan berukuran antara 16-35 cm ini dapat ditemukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia.
Sebanyak 20 juta kuda laut telah ditangkap setiap tahunnya untuk keperluan obat tersebut. Impor dan ekspor kuda laut diatur dalam CITES sejak 15 Mei 2004.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews